Kalau
kita mencermati kata demi kata dari pepatah ini sangatlah sederhana sekali yaitu
sedikit demi sedikit lama-lama jadi
bukit. Dan kita bisa memaknainya, bahwa bila kita mengumpulkan sesen demi
sesen, maka pada saatnya kita akan mendapatkan sepundi. Akan tetapi pepatah
tersebut bukan hanya berbicara mengenai hidup hemat saja.
Pada
dasarnya pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari
sekedar sepundi uang, yakni Bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap
tindakan-tindakan kecil kita, maka akan kita dapati kebesaran dalam diri
kita.
Bagamana
tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya? Yaitu,
bila disertai dengan ketulusan dan kasih sayang didalamnya. Ucapan terima kasih,
sambutan senyum, sapaan yang ramah, atau pelukan sahabat, dan hal-hal kecil
lainnya adalah tindakan yang sepeleh saja. Namun dalam liputan kasih sayang, ia
jauh lebih tinggi daripada bukit tabungan anda.
Betapa
bahagianya kehidupan kita jika setiap tindakan kecil kita dapat membuat orang
disekeliling kita tersenyum bahagia. Karena bahagia merupakan tujuan dari hidup
yang sebenarnya.
Orang
yang hanya hidup sederhana yang serba pas-pasan namun bahagia dalam kehidupannya
adalah hidup yang sesungguhnya. Karena percuma hidup bermewah-mewahan dan
berkelimangan harta namun tidak mendapatkan kebahagiaan dalam
kehidupannya.
Kebahagiaan
tidak dapat diukur dari berapa banyak harta yang dimiliki, namun kebahagiaan
diukur dari keharmonisan dan perbuatan-perbuatan kecil sehari-hari yang
mencerminkan kebesaran diri kita.
Pada dasarnya jika dalam kehidupan sehari-hari kita jika kita berbuat baik maka itu adalah kehidupan yang sesungguhnya, walau kita tidak mendapat apa-apa, namun percayalah bahwa Tuhan akan yang akan memperhitungkan setiap perbuatan kita.
By "G.Agung"
By "G.Agung"
0 Komentar